Curug Setawing di Pegunungan Menoreh Kulon Progo

Curug Setawing di Pegunungan Menoreh Kulon Progo-
Curug Setawing di Pegunungan Menoreh Kulon Progo- Apa yang menyebabkan musim penghujan perlu dirayakan dengan kegembiraan? Teruntuk saya, musim penghujan adalah semacam kesenangan yang mendalam ketika air terjun-air terjun musiman bermunculan di seantero-seantero perbukitan.

Saya yang sangat suka air terjun sungguh bersyukur tatkala di musim penghujan, Pegunungan Menoreh bermurah hati menyediakan belasan air terjun yang mengucur manis pada ruang-ruangnya yang sepi. Air terjun atau Curug Setawing pun boleh jadi satu air terjun musiman yang tak boleh terlewatkan di musim penghujan.

Saya pun tak menyia-nyiakan kesempatan musim penghujan kali ini. Dalam satu perjalanan pulang kampung ke Kebumen, saya memutuskan untuk membelah jalanan Pegunungan Menoreh, yakni via Godean – Nanggulan – Girimulyo – Kaligesing – Purworejo. Jalur ini sebenarnya sangat memotong jarak tempuh. Namun, dengan tanjakan dan turunan curam membuat jalan tengah Menoreh ini jarang dilewati. Niat yang besar ke Curug Setawing, membuat sesampai di Pasar Jonggrangan, Desa Jatimulyo saya belok ke kanan. Untungnya, papan arah ke Curug Setawing sudah tersedia dengan cukup gamblang.

Tiba di Curug Setawing bukan di hari libur adalah sebuah perjamuan tentang keheningan. Saya satu-satunya pengunjung saat itu. Meski sudah digaungkan sebagai tempat wisata desa dan dikelola desa, para pengunjung yang datang tetap saja dominan di akhir pekan. Maklum, biasanya tempat-tempat semacam Curug Setawing ini adalah ladang kunjungan para pelajar dan mahasiswa Jogja dan sekitarnya yang luang di kala hari Sabtu-Minggu. Dari tempat parkir yang tersedia, saya harus berjalan kaki 200 meter menurun dengan jalan setapak yang telah tertata.

Pesona Curug Setawing adalah pada tebing tanah berongga-rongga yang lantas mengeras karena dirayapi air dalam waktu yang sangat lama. Timbullah stalagtik dan stalagmik yang unik dan memesona pada curug setinggi 45 meter yang cucurannya makin melebar ke bawah. Debit air yang walau di musim penghujan pun tak menderas ini menciptakan semacam tirai yang manis digrujugi air. Di tebing bawah Curug Setawing, ada satu rongga cukup besar yang membuat orang pun bisa masuk ke dalamnya. Semacam sebuah goa mini.   

Saat ini, Curug Setawing sudah mempersolek dirinya sebagai lokasi wisata alternatif di Kulon Progo. Sejak Januari 2015, wisata Curug Setawing telah dibuka secara resmi oleh masyarakat Desa Jatimulyo. Di sekitar curug pun telah dibangun tangga, taman, tempat duduk dan gazebo yang mengharmonikan dengan nuansa asri dan hening curug Setawing.

Curug Setawing di Pegunungan Menoreh Kulon Progo-
Saya coba naik ke tingkatan tengah curug yang curam tetapi telah nyaman karena dirapikan dengan tangga-tangga dan bambu pegangan. Sembari duduk di gazebo untuk melepas lelah dan resah, suara gemerujug air berpadu desiran gangsir dan kicauan burung adalah padanan menyenangkan untuk menikmati suasana hening.

Curug Setawing adalah satu dari sekian curug yang coba dikenalkan dan dikembangkan oleh Kulon Progo. Sebagai salah satu pemilik Pegunungan Menoreh yang subur, pada ruang-ruang sunyinya pasti ada pesona berupa air terjun yang potensial untuk dikenalkan. Harapannya, pesona air terjun yang begitu banyaknya ini bisa mengimbangkan Kulon Progo dengan daerah lain di DI Yogyakarta yang lebih dulu dikenal khalayak.

Di sekitar Curug Setawing, masih dalam Kecamatan Girimulyo, terdapat curug-curug lain seperti Curug Gelimpang, Air Terjun Kembang Soka, Air Terjun Kedung Pedut, Grojogan Mudal, Curug Sigembor, Air Terjun Kedung Gandu, Curug Kalimiri dan juga Grojogan Sewu yang lebih dulu dikenal sejak setahun lalu. Belum lagi pesona-pesona Goa, hutan pinus maupun puncak bukit. Bagusnya, gairah mengenalkan tempat-tempat indah ini diinisiasikan oleh warga desa setempat secara bergotong-royong.

Dambaannya, saya bisa menjangkau curug-curug yang berjarak saling tidak begitu jauh ini sekalian pada siang itu. Pumpung masih musim penghujan. Namun rintik hujan yang mulai membasahi bumi Menoreh, membuat saya lekas angkat kaki dari Curug Setawing. Hanya saja, tak guna juga menghindari hujan. Pada akhirnya saya pun mesti melaju separuh lagi perjalanan membelah Pegunungan Menoreh bersama guyuran hujan yang menderas. Ah, tak mengapa, mengendarai motor dalam guyuran hujan pun bagi saya juga adalah sebuah kegembiraan.


Catatan
- Curug Setawing berada di Dusun Jonggrangan, Desa Jatimulyo, Kec. Girimulyo, Kulon Progo. Sudah dikelola oleh masyarakat desa setempat. Sudah tersedia papan arah, yang penting terlebih dulu jalan dari Yogyakarta menuju Godean lalu naik Menoreh via Nanggulan hingga tiba di Pasar Jonggrangan. Siapkan kendaraan yang prima karena perjalanan akan melewati tanjakan yang cukup curam.


- Lokasi Curug Setawing bisa diakses pada koordinat -7.740381, 110.145586. Silakan salin alamat ini ke GPS atau Google Map.